Nama : Rio Fakhrozi
Npm : 16111244
Kelas
:
2KA24
Teori
Organisasi Umum 2#
1. Mengetahui
budaya organisasi
2. Mengetahui
level budaya organisasi
3. Mengetahui
sumber dan fungsi budaya organisasi
4. Mengetahui cara
menciptakan dan mempertahankan budaya organisasi.
Jawaban
Pengertian
Budaya Organisasi - Manusia adalah makhluk yang berbudaya,
setiap aktifitasnya mencerminkan sistem kebudayaan yang berintegrasi dengan
dirinya, baik cara berpikir, memandang sebuah permasalahan. Pengambilan
keputusan dan lain sebagainya.
Budaya Organisasi Menurut Para Ahli- Kata budaya
(Culture) sebagai suatu konsep berakar dari kajian atau disiplin ilmu
Antropologi ; yang oleh Killman . et. Al (dalam Nimran, 2004 : 134) diartikan
sebagai Falsafah, ideologi, nila-nilai, anggapan, keyakinan, harapan, sikap dan
norma yang dimiliki bersama dan mengikat suatu masyarakat.
Kini konsep tersebut telah pula mendapat tempat dalam perkembangan ilmu perilaku organisasi, dan menjadi bahasan yang penting dalam literatur ilmiah dikedua bidang itu dengan memakai istilah budaya organisasi
Menurut Robbins (1999 : 282) semua organsasi mempuyai budaya
yang tidak tertulis yang mendefinisikan standar-standar perilaku yang dapat
diterima dengan baik maupun tidak untuk para karyawan. Dan proses akan berjalan
beberapa bulan, kemudian setelah itu kebanyakan karyawan akan memahamibudaya organiasi mereka seperti, bagaimana berpakaian
untuk kerja dan lain sebagainya
Gibson (1997 : 372) mendefinisikan budaya organisasi sebagai sistem yang menembus nilai-nilai, keyakinan, dan norma yang ada disetiap organisasi. Kultur organisasi dapat mendorong atau menurunkan efektifitas tergantung dari sifat nilai-nilai, keyakinan dan norma-norma yang dianut
Tingkatan Budaya Organisasi
Dalam mempelajari budaya organisasi ada beberapa tingkatan budaya
dalam sebuah organisasi,, dari yang terlihat dalam perilaku (puncak) sampai
pada yang tersembunyi. Schein (dalam Mohyi 1996: 85) mengklasifikasikan budaya
organisasi dalam tiga kelas, antara lain :
1. Artefak
Artefak merupakan aspek-aspek budaya yang terlihat. Artefak lisan,
perilaku, dan fisik dalam manifestasi nyata dari budaya organisasi
2. Nilai-nilai yang mendukung
Nilai adalah dasar titik berangka evaluasi yag dipergunakan anggota organisasi untuk menilai organisasi, perbuatan, situasi dan hal-hal lain yag ada dalam organisasi
3. Asumsi dasar
Adalah keyakinan yang dimiliki anggota organisasi tentang diri mereka sendiri, tentang orang lain dan hubungan mereka dengan orang lain serta hakekat organisasi mereka
Sementara Lundberg (dalam Mohyi, 1999:196)dalam studinya yang melanjutkan penelitian (pendapat) Schein dan menjadikan tingkatan budaya organisasi sebagai topik utama mengklasifikasikan budaya organisasi dalam empat kelas, yaitu
1) Artefak
Artefak merupakan aspek-aspek budaya yang terlihat. Artefak lisan, perilaku, dan fisik dalam manifestasi nyata dari budaya organisasi
2) Perspektif
Perspektif adalah aturan-aturan dan norma yag dapat diaplikasikan dalam konteks tertentu, misalnya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi, cara anggota organisasi mendefinisikan situasi-siatuasi yang muncul. Biasanya anggota menyadari perspektif ini.
3) Nilai
Nilai ini lebih abstrak dibanding perspektif, walaupun sering diungkap dalam filsafat organisasi dalam menjalankan misinya
4) Asumsi
Asumsi ini seringkali tidak disadari lebih dalam dari artefak, perspektif dan nilai
Fungsi budaya pada umumnya sukar dibedakan dengan fungsi budaya kelompok atau budaya organisasi, karena budaya merupakan gejala sosial. Menurut Ndraha (1997 : 21) ada beberapa fungsi budaya, yaitu :
1. Sebagai
identitas dan citra suatu masyarakat
2. Sebagai pengikat
suatu masyarakat
3. Sebagai sumber
4. Sebagai kekuatan
penggerak
5. Sebagai
kemampuan untuk membentuk nilai tambah
6. Sebagai pola
perilaku
7. Sebagai warisan
8. Sebagai
pengganti formalisasi
9. Sebagai
mekanisme adaptasi terhadap perubahan
10. Sebagai proses
yang menjadikan bangsa kongruen dengan negara sehingga terbentuk nation – state
Sedangkan menurut Robbins (1999:294) fungsi budaya didalam sebuah
organisasi adalah :
1. Budaya mempunyai
suatu peran menetapkan tapal batas
2. Budaya berarti
identitas bagi suatu anggota organisasi
3. Budaya
mempermudah timbulnya komitmen
4. Budaya
meningkatkan kemantapan sistem social
Membangun dan Membina Budaya Organisasi
Kebiasaan pada saat ini, tradisi, dan cara-cara umum untuk melaksanakan pekerjaan kebanyakan berasal dari apa yang telah dilaksanakan sebelumnya dan tingkat keberhasilan dari usaha-usaha yang telah dilakukan. Ini membawa kita kepada sumber utama dari budaya sebuah organisasi yaitu para pendirinya
Para pendiri organisasi secara tradisional mempunyai dampak yang penting dalam pembentukan budaya awal organisasi, karena para pendiri tersebut adalah orang-orang yang mempunyai ide awal, mereka juga biasanya mempunyai bias tentang bagaimana ide-ide tersebut harus dipenuhi. Menurut Robbins (1999: 296) Budaya organisasi merupakan hasil dari interaksi antara
1.
Bias dan asumsi pendirinya
2.
Apa yang telah dipelajari oleh para anggota
pertama organisasi, yang dipekerjakan oleh pendiri
Tahapan-tahapan pembangunan budaya organisasi dapat
diidentifikasikan sebagai berikut : (Nimran , 2004: 137)
1.
seseorang (biasanya pendiri) datang dengan ide atau gagasan
tentang sebuah usaha baru
2.
pendiri membawa orang-orang kunci yang merupakan para pemikir, dan
menciptakan kelompok inti yang mempunyai visi yang sama dengan pendiri
3.
kelompok inti memulai serangkaian tindakan untuk menciptakan
organisasi, mengumpulkan dana, menentukan jenis dan tempat usaha dan lain
sebagainya
4.
orang-orang lain dibawa kedalam organisasi untuk berkarya
bersama-sama dengan pendiri dan kelompok inti, memulai sebuah sejarah bersama
Begitu juga Nimran (2004: 138) menulis bahwa pembinaan budaya organisasi dapat dilakukan dengan serangkaian
langkah sosialisasi berikut :
1.
seleksi pegawai yang obyektif
2.
penempatan orang dalam pekerjaannya yang sesuai dengan kemampuan
dan bidangnya (the right man on the place)
3.
perolehan dan peningkatan kemahiran melalui pengalaman
4.
pengukuran prestasi dan pemberian imbalan yang sesuai
5.
penghayatan akan nilai-nilai kerja atau lainnya yang penting
6.
cerita-cerita dan faktor organisasi yang menumbuhkan semangat dan
kebanggaan
7.
pengakuan dan promosi bagi karyawan yang berprestasi