Diksi,
Kalimat Efektif dan Kalimat Turunan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diksi berarti “pilihan
kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga
diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan)”.
Diksi dapat pula diartikan pilihan kata dan kejelasan lafal
untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara di depan umum atau dalam karang
mengarang (Kridalaksana, 1982: 35). Diksi bukan hanya berarti pilih-memilih
kata. Istilah ini bukan saja digunakan untuk menyatakan gagasan atau
menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa,
ungkapan-ungkapan dan sebagainya.
Diksi atau pilihan kata mencakup pengertian kata-kata mana
yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk
pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang
tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi. Pilihan
kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar
kosakata atau perbendaharaan kata bahasa itu.
-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-
Jokowi
Inspeksi Mendadak
Seperti hal yang saya lihat di televisi, semenjak dilantik
sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2015 Jokowi tidak henti-hentinya
melakukan inspeksi ke lapangan. Seperti contohnya beberapa hari lalu Gubernur
DKI Jakarta Jokowi melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Kelurahan
Senen, Kelurahan Cempaka Putih Timur, dan Kecamatan Cempaka Putih. Di kedua
kantor kelurahan itu, Jokowi tak bertemu dengan masing-masing lurah ataupun
camat yang seharusnya pada waktu tersebut sudah harus berada dikantor mereka.
Saat berada di Kelurahan Cempaka Putih Timur Jokowi melontarkan pertanyaan
kepada staf kelurahan karena tak bertemu sang lurah. Staf kelurahan di kantor
tak dapat menjawab secara pasti dan hanya mengatakan lurah sedang tidak berada
di tempat. “Lagi keluar, Pak,” kata seorang staf Kelurahan Cempaka Putih Timur.
Sidak Jokowi ke Kelurahan Cempaka Putih Timur itu hanya
berlangsung sekitar dua menit. Selanjutnya, Jokowi melanjutkan kunjungannya ke
kantor Kecamatan Cempaka Putih. Tetapi saat inspeksi ke kantor Kecamatan
Cempaka Putih setali tiga uang, di sana ia juga tak bertemu Camat Cempaka
Putih. Alhasil, Jokowi pun hanya mampir sekitar lima menit. Saat berada disana,
Jokowi sempat berperan sebagai warga dan bertanya akan prosedur mengajukkan
Izin Mendirikan Bangunan (IMB)”Ini berkasnya mana, terus bayarnya berapa?”
tanya Jokowi.
Karena banyak keluhan tentang berbelit-belitnya pengurusan
KTP oleh staf Kecamatan, Jokowi menuju tempat pelayanan KTP. Dan benar saja di
tempat tersebut tertera simbol “Buka”, tetapi Jokowi menemukan loketnya masih
tertutup. “Ini tulisannya ‘Buka’, tetapi loketnya tutup. Enggak benar ini,”
kata Jokowi.
Setelah berkunjung ke tiga tempat itu Jokowi merasa perlu
untuk memanggil seluruh Lurah dan Camat wilayah DKI Jakarta. Jokowi
akan menggelar pertemuan dengan para lurah dan para camat DKI Jakarta. Jokowi
mengatakan, pertemuan tersebut guna mendapatkan pengarahan mengenai birokrasi
yang dapat melayani masyarakat dan harus memulai pelayanan masyarakat tepat
waktu sehingga semakin optimal.
1.
Pengertian kalimat efektif,
ciri-ciri dan contohnya
1.Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat
komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar,
mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca.
(Rahayu: 2007)
2.Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan
mudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)
3.Kalimat efektif adalah kalimat yang
memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca.
(Arifin: 1989)
4.Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi
dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan
Wahyudi: 2009) Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari
definisi kalimat efektif yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami.
Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas,
dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.
Ciri-ciri kalimat efektif:
1. KESEPADANAN STRUKTUR BAHASA
· Kesepadanan ialah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang
digunakan.
· Kesepadanan kalimat dibangun melalui kesatuan gagasan yang kompak dan
kepaduan pikiran yang baik. · Kesatuan menunjuk bahwa dalam satu kalimat
hendaknya hanya ada satu
ide pokok.
· Satu ide pokok tidak diartikan sebagai ide tunggal, tetapi ide yang dapat
dikembangkan ke dalam
beberapa ide penjelas.
BEBERAPA CIRI KESEPADANAN · Mempunyai struktur jelas.
· Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan dengan tidak menggunakan kata
depan: di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang,
mengenai, menurut, dan sebagainya yang ditempatkan di depan subjek.
· Tidak terdapat subjek ganda.
· Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
Contoh-contoh Kesepadanan
· Kepada setiap pengendara mobil di Surabaya harus memiliki surat izin
mengemudi = subyeknya
tidak jelas.
· Tentang kelangkaan pupuk mendapat keterangan para petani. à unsur S-P-O tidak
berkaitan erat Mestinya
· Setiap pengendara mobil di Surabaya harus memiliki surat izin mengemudi.
· Para petani mendapat keterangan tentang kelangkaan pupuk.
2. KEPARALELAN ATAU KESEJAJARAN BENTUK
· Keparalelan atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur-unsur
yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di
dalamkalimat.
· Bila bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga
harus menggunakan nomina.
· Demikian pula bila menggunakan bentuk-bentuk lain.
Contoh-contoh Kepararelan:
1. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah pengecatan tembok, memasang
lampu, pengujian sistem pembagian air, dan menata ruang.
2. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara wajar
3. KETEGASAN ATAU PENEKANAN KATA
· Merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga
berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan.
· Ada beberapa cara penekanan dalam kalimat:
1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu pada awal kalimat
2. Melakukan pengulangan (repetisi)
3. Melakukan pengontrasan kata kunci
4. Menggunakan partikel penegas Penekanan Kata :
1. Menempatkan kata yang ditonjolkan
di awal kalimat.
· Sumitro menjelaskan bahwa manusia mempunyai kecenderungan tidak puas
· Persoalan itu dapat diselesaikan dengan mudah.
2. Repetisi
Ø Saudara-saudara, kita tidak suka dibohongi, kita tidak suka ditipu, kita
tidak suka dibodohi
Ø Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan mempunyai banyak dimensi,
tidak hanya berdimensi ekonomi tapi juga dimensi politik, dimensi sosial, dan
dimensi budaya
3. Pengontrasan kata kunci
Ø Informasi ini tidak bersifat sementara, tetapi bersifat tetap.
Ø Peserta kegiatan ini adalah laki-laki, bukan perempuan.
4. Partikel Penegas
Ø Andalah yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah itu
Ø Meskipun hujan turun, Ia tetap bersemangat berangkat ke sekolah
4. KEHEMATAN KATA
o Kehematan adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu jadi kata
menjadi padat berisi.
Dapat dilakukan dengan cara:
o Menghilangkan pengulangan subyek o Menghindarkan pemakaian superordinat pada
hiponimi kata
o Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
o Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak
1. Contoh Menghilangkan pengulangan subyek
o Karena ia tak diundang, dia tidak dating ke tempat itu. Mestinya
menggilangkan kata ia
1. Contoh Menghindarkan pemakaian superordinate pada hiponimi kata
o Mira adalah gadis yang memakai bajuwarna merah Mestinya menggilangkan kata
warna
1. Contoh Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
o Jangan naik ke atas karena licin. Mestinya menggilangkan kata ke atas
Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak
o Ia mengambil semua jeruk- jeruk yang masih ada dimeja.
5.KESATUAN GAGASAN o Kesatuan gagasan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam
sebuah kalimat.
o Contoh:
o Berdasarkan agenda sekretaris manajer personalia akan memberi
pengarahan kepada pegawai baru.
6.KELOGISAN
o Kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal dan
penulisannya sesuai EYD.
Contoh:
o Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-laki
o Kepada ibu Intha, waktu dan tempat kami persilakan.
o Jalur ini terhambat oleh iring- iringan jenazah.
2.
Kalimat turunan
Kalimat
Turunan
Kalimat
Turunan adalah Kalimat non inti merupakan hasil proses dari mentransformasikan
Kalimat Inti. Sebuah kalimat inti dapat ditransformasikan menjadi kalimat
transformasi atau kalimat luas dengan mengubah ciri-cirinya, tetapi dengan
tetap mempertahankan kata pada S dan P sebagai intinya.
Ciri-ciri dari kalimat turunan:
·
Bersusun / majemuk.
·
Tidak sempurna, elips.
·
Berbentuk pertanyaan atau perintah.
·
Bersifat medial, pasif dan negatif.
A. Kalimat Inti: Kakak membaca majalah.
Kalimat-kalimat di bawah ini merupakan hasil
transformasi dari kalimat tersebut.
a.
Kakak membaca majalah?
b.
Kakak membaca majalah tadi.
c.
Kakak saya yang paling tua membaca majalah tadi.
d.
Kakak tidak membaca majalah.
e.
Membaca majalah, kakak.
f.
Kakak membaca majalah saat hujan turun dengan deras.
Kalimat a
sampai dengan f merupakan kalimat hasil transformasi dari
kalimat A kakak membaca majalah. Jika diperhatikan kalimat a sampai
dengan f, memiliki inti S dan P yang sama dengan kalimat A, S masih
tetap diisi kata kakak dan P diisi oleh kata membaca.
KALIMAT TURUNAN
Dalam kajian
bahasa dibedakan unsur bahasa yang sederhana dan unsur yang kompleks. Dalam
morfologi terdapat kata sebagai objek kajian morfologi yang memiliki sifat yang
demikian itu yang disebut sebagai kata dasar atau kata turunan. Kata Dasar
merupakan dasar pembentukan kata turunan, kata turunan merupakan bentukan dari
kata dasar.
Begitu pula
dalam sintaksis. Kalimat sebagai objek kajian sintaksis juga dibedakan atas
kalimat dasar dan kalimat turunan, kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat
turunan mencakupi turunan tunggal dan kalimat turunan majemuk. Kalimat turunan
tunggal merupakan kalimat kompleks yang terdiri atas satu klausa, sedangkan
kalimat majemuk merupakan kalimat kompleks yang terdiri atas dua klausa atau
lebih. Jadi istilah dasar dan turunan dilihat dari peranan dalam pembentukan.
SUMBER :