Artikel menggunakan bahasa ilmiah, semi ilmiah, non
ilmiah
Karangan ilmiah :
Karangan ilmiah adalah biasa disebut karya
ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian
atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain
laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang
pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data,
simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut
dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian
selanjutnya.
Tujuan karya ilmiah, antara lain:
· Sebagai wahana melatih mengungkapkan
pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis
dan metodologis.
Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa,
sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu
menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu
pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan
menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau
orang-orang yang berminat membacanya.
Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang
dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk
karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan
dari jurusannya.
Melatih keterampilan dasar untuk melakukan
penelitian.
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis
adalah berikut:
· Melatih untuk mengembangkan
keterampilan membaca yang efektif;
· Melatih untuk menggabungkan hasil
bacaan dari berbagai sumber;
· Mengenalkan dengan kegiatan
kepustakaan;
· Meningkatkan pengorganisasian
fakta/data secara jelas dan sistematis;
· Memperoleh kepuasan intelektual;
· Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
· Sebagai bahan acuan/penelitian
pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
CONTOH KARYA TULIS ILMIAH :
DAMPAK PEMANASAN GLOBAL"
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karya tulis dengan judul Pengaruh
Pemanasan Global Pada Kehidupan di Dunia ini adalah untuk mengetahui
seberapa besar bahaya yang mengancam akibat global warming ini. Banyak sekali
orang-orang yang melakukan hal yang menyebabkan global warming, entah mereka
tidak tahu, atau mereka tahu tetapi dibiarkan saja. Karena itu penulis membuat
karya tulis ini dengan tujuan mengingatkan bahaya pemanasan global yang boleh
dibilang tidak lama lagi akan mencapai puncaknya.
Menurut penulis, pemanasan global sudah cukup
parah untuk saat ini, dan akan memperparah jika tidak ada usaha untuk
diperlambat. Sedangkan kenyataannya kita sekarang malah memperparah keaadaan
dengan cara seperti menambah jumlah emisi gas kendaraan bermotor yang
mengeluarkan banyak CO2, memakai hairspray yang mengandung aerosol, dsb.
Harapan penulis, pemanasan global bisa dicegah
se-maksimal mungkin dengan cara, salah satunya mungkin kita semua bisa
mengurangi pemakaian kendaraan bermotor dan lebih memilih memakai sepeda,
karena selain berolahraga, menggunakan sepeda juga tidak menyebabkan pemanasan
global. Tetapi pada kenyataannya, hal seperti itu sangat sulit untuk
diwujudkan. Mengingat keegoisan kita sendiri yang mementingkan kepentingan
pribadinya masing-masing, misalnya tidak mau berkeringat saat sampai di
sekolah, atau bisa kepanasan saat dijalan, malah ada juga yang mungkin
berpikiran nanti tatanan rambutnya rusak jika naik sepeda. Oleh karena itu
mungkin kita harus berpikir dalam-dalam dan berusaha se-maksimal mungkin untuk
memperlambat pemanasan global, dengan cara yang tidak terlalu rumit, tetapi
berarti untuk bumi.
Ads not by this site
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka timbul
masalah:
1. Apakah pemanasan global itu?
2. Apakah bahaya dan pengaruh pemanasan global
itu?
3. Bagaimana cara mengendalikan pemanasan global?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Agar kita mengetahui apa itu pemanasan
global?
2. Agar kita dapat mengetahui bahaya dan pengaruh akibat terjadinya pemanasan
global.
3. Kita sebagai manusia yang masih membutuhkan bumi ini dapat berpikir keras
cara memperlambat pemanasan global dan mengatasi kerusakan parah akibat
pemanasan global.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
Agar
kita sebagai siswa terpelajar bias mengatasi dan mengetahui pemnasan gelobal
dan untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia.
2. Bagi masyarakat
Kita sebagai masyarakat Indonesia bias
mengetagui apa itu pemanasan gelobal dan bisa menanggulangi bagaimana cara
untuk menangani dan mencega pemanasan gelobal. Sehingga kita tidak mendapat kan
kerugian dari pemanasan gelobal.
1.5 Metode Pengumpulan Data
Penulis memperoleh data sebagai bahan dalam
penulisan Karya Ilmiah ini, penulis melakukan kajian pustaka, membagikan
kuisioner,study tour ke LAPAN dan melakukan browsing internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pemanasan Global
Pemanasan global adalah adanya proses
peningkatan suhurata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18
°C selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate
Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan temperatur
rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh
meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia”
melalui efek rumah kaca.
Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan
akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8.
Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa
kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Ads not by this site
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek
IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0
hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu
dikarenakan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas
rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang
berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100,
pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama
lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini
mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan
menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut,
meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan
pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah
terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai
jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para
ilmuan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa
depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut
akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih
terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan
yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut
atau untuk beradaptasi terhadap konsekwensi-konsekwensi yang ada. Sebagian
besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan
meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas
rumah kaca.
2.2. Penyebab Utama Pemanasan Global
1. Efek rumah kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi
berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi
gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai
permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi.
Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya.
Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang
ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi
akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap
air,karbondioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang
radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang
yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan
Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata
tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana
kaca dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini
di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
Ads not by this site
Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat
dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet
ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C (59
°F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dengan efek rumah
kaca[3] (tanpanya suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh
permukaan Bumi). Akan tetapi sebaliknya, akibat jumlah gas-gas tersebut telah
berlebih di atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sebenarnya pemanasan global itu sudah terjadi
sejak tahun 1861, tetapi belum parah seperti sekarang. Itu menunjukan ada nya
peningkatan suhu dari tahun ke tahun, sehingga ada kemungkinan besar pemanasan
global ini akan semakin parah di masa depan.
3.2 Saran
Seperti yang kita tahu, sampai saat ini tidak
ada yang bisa mencegah pemanasan global, tetapi kita sebagai generasi muda
harus berusaha untuk mengurangi jalannya pemanasan global. Dengan hal yang
sangat kecil saja, seperti selalu menggunakan kertas di kedua sisinya, matikan
keran saat menggosok gigi, menggunakan kembali amplop bekas, gunakan baterai
isi ulang, dll.
Daftar Pustaka
http://www.beritaindonesia.co.id
http://www.depkes.go.id
http://id.wikipedia.org
hhtt://www.pyr.ec.gc.ca/ep/airshed/back_CAN_f.htm
Karangan
Semi Ilmiah
Karya tulis semi ilmiah merupakan sebuah
penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis
dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta
umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah
penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya
tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang
sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam kary tulis ini. Karya tulis
semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel,
roman dan cerpen.
Contoh Artikel dengan Ragam Bahasa Semi Ilmiah :
Ada Kecelakaan Tunggal, Tol Cawang-Bekasi
Macet 14 Km
Jakarta - Kemacetan sepanjang 14 km
terjadi di Tol Cikampek dari arah Cawang menuju Bekasi. Kemacetan ini
diakibatkan kecelakaan tunggal yang terjadi di bahu jalan di KM 14.
"Kecelakaan tunggal di tol Cikampek KM 14, terjadi pada sekitar pukul
19.30 WIB. Imbasnya kepadatan terjadi sejak dari Cawang hingga titik
kecelakaan, sepanjang 14 km," ujar petugas Jasamarga Fajar, kepada
detikcom, Jumat (11/10/2013).
Belum ada laporan mengenai jenis kendaraan, kronologis kecelakaan, maupun
korban akibat kecelakaan tunggal tersebut. Fajar melaporkan, jalur sebaliknya
yaitu dari arah Bekasi-Cawang juga mengalami kepadatan dari Cikarang Utama
sampai gerbang Cikunir.
"Karena ada antrean di pintu masuk Cikunir," lanjutnya.
Karangan
Non Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta
pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari,
bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya
bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah, yaitu:
Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
Fakta yang disimpulkan subyektif,
Gaya bahasa konotatif dan populer,
Tidak memuat hipotesis,
Penyajian dibarengi dengan sejarah,
Bersifat imajinatif,
Situasi didramatisir,
Bersifat persuasif.
Tanpa dukungan bukti
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah,
yaitu:
Dongeng, Novel, Cerpen, Roman
Contoh Artikel dengan Ragam Bahasa Non Ilmiah
:
Cerpen Sulialine Adelia
Beginilah menjelang senja di jantung kota. Sekelompok remaja nongkrong di atas
motor model terbaru mereka sambil ngobrol dan tertawa-tawa. Ada juga remaja
atau mereka yang beranjak dewasa duduk berdua-dua, di bangku semen, di atas
sadel motor, atau di trotoar. Anak-anak kecil berlarian sambil disuapi orang
tuanya. Pengamen yang beristirahat setelah seharian bekerja. Dan orang gila
yang tidur di sisi pagar.
Di salah satu bangku kayu panjang, bersisihan dengan remaja yang sedang
bermesraan, Reyna duduk menghadap ke jalan. Hanya duduk. Mengamati kendaraan
atau orang-orang yang melintas. Menunggu senja rebah di hamparan kota.
Tiba-tiba laki-laki itu sudah berada di depannya sambil mengulurkan tangan.
"Apa kabar?" katanya memperlihatkan giginya yang kekuningan. Asap
rokok telah menindas warna putihnya.
"Kamu di sini?" Reyna tak mampu menyembunyikan keterkejutannya.
Segala rasa berpendaran dalam hatinya. Senang, sendu, haru, pilu, yang
kesemuanya membuat Reyna ingin menjatuhkan dirinya dalam peluk lelaki itu.
Begitu juga Mozes, lelaki tua yang berdiri di depan Reyna. Dadanya bergemuruh
hebat mendapati perempuan itu di depan matanya. Ingin ia memeluk, menciumi
perempuan itu seperti dulu, tetapi tak juga dilakukannya.
Hingga Reyna kembali menguasai perasaannya, lalu menggeser duduknya memberi
tempat Mozes di sebelahnya.
"Kaget?" tanya Mozes, duduk di sebelah Reyna.
Reyna tertawa kecil.
WACANA
SINGKAT DENGAN MENGGUNAKAN EYD
Tindak
kejahatan perampokan tak kunjung habisnya di wilayah Kota Tangerang
Selatan. Masih segar dalam ingatan khalayak tindak perampokan 4 toko emas
di Pasar Ciputat, secara marathon aksi-aksi kejahatan perampokan menggunakan
senjata api terus saja terjadi dan semakin menjadi-jadi. Seakan aparat
kepolisian tak berdaya dibuatnya. Alhasil, timbullah ketakutan dan kecemasan di
masyarakat karena tindak perampokan yang semakin mengganas tak kenal ampun
kepada korbannya. Bagaimana tidak, para perampok yang beraksi tak segan-segan
menembak korbannya. Itulah yang dialami oleh wartawan TVRI yang tewas setelah
ditembak oleh kawanan perampok yang menggunakan senjata api. Peristiwa tersebut
menjadi pemberitaan nasional dan tentunya menjadi sajian utama pemberitaan
media lokal. Harian Tangsel Pos dan Suara Tangsel sama-sama
menyoroti kasus penembakan ini sebagai berita utama. Kedua media sama-sama
menulis keprihatinannya akan aksi penembakan tersebut dan menambah panjang
daftar tindak kejahatan yang menggunakan senjata api di wilayah Tangerang Selatan.
Dalam
sepekan pemberitaan topik kejahatan mengalami peningkatan, terhitung ada
sekitar 19 pemberitaan tentang kriminalitas yang terjadi di daerah Tangerang
Selatan. Urutan pertama tetap diduduki oleh pemberitaan mengenai good
governance. Dalam pekan ini isu good governance yang mengemuka masih terkait
perkembangan penerapan jam operasional bagi truk dan kontainer yang melintas,
pembahasan Raperda, terutama Raperda tentang perubahan status desa menjadi
kelurahan yang mendapat sorotan dari berbagai pihak terutama dari pihak DPRD
Kota Tangsel, selebihnya membahas isu kenaikan BBM yang berdampak bagi
masyarakat Tangsel. sedangkan isu lingkungan hidup pemberitaan yang mengemuka
ialah ada beberapa perumahan yang belum mengantongi ijin Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan (KA-AMDAL) dari Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD)
Kota Tangsel (Tangsel Pos, edisi 22 Maret 2012). Selebihnya, topik
perempuan dan anak tetap stabil namun tidak ada pembahasan yang bersifat
kasuistis, pemberitaannya masih dalam lingkup rutinitas dan aktifitas saja.
Sementara, pemberitaan mengenai HAM dalam sepekan ini sama sekali absen.
SUMBER :